Jejak Aksara Jejak Sejarah...

Detik yang terlewati oleh manusia merupakan anugerah Tuhan yang tak akan mungkin bisa terulang, berputar atau mundur. Detik yang terlewati oleh manusia bagaimanapun adalah sebuah jejak hidup setiap manusia. Kita sering lupa akan jejak kita yang oleh kita sendirilah ia tercetak. Aku takut ia terus mengabur tanpa bekas dan sisa akan keberadaannya. Aksaralah yang membuat dia 'kan tetap ada. Untuk diingat, dipelajari, dikenang ataupun sekedar nostalgia sejenak...

Nama:
Lokasi: Jakarta, Indonesia

Minggu, Mei 20, 2007

"...i want you to hold me in your soul
it makes me easy makes me fine
but how that dream will be come true
will it be tomorrow i don't know..."

well, aku memang ga tahu gimana tentang aku dengan dia. aku tidak mengatakan kalo aku sudah menyerah berjuang untuk dia namun aku sendiri pun ternyata ada pertimbangan lain. salah satunya yaitu respon dari bapak sendiri yang sepertinya sangat kurang mendukung akan hubunganku dengan dia bila terjadi. selain itu, aku pun juga harus mengevaluasi terhadap apa yang sudah aku lakukan, termasuk action-action yang sudah aku tunjukkan. apakah ini bisa dibilang perasaan sayangku padanya 'hanya segini saja' ataukah memang wajar kalau aku melakukan hal ini?

terus terang, setelah aku merasa 'kecewa' terhadap temannya, aku menjadi menjaga jarak kepadanya. maksudnya bukan memutuskan pertemanan namun aku menjadi berhati-hati dalam menceritakan apa yang aku rasakan atau opini pribadiku. dia yang kukira bisa menjadi teman untuk curhat dengan harapan bisa mendapat rasa 'safe' ternyata tidak seperti yang aku kira. ok, memang dia kecenderungan mendukung temannya daripada aku dan itu wajar. siapa gw juga bagi dia dan siapa dia bagi gw. akibat dari itu, aku jadi kurang percaya sama dia sekalipun apa yang dia katakan ke aku itu menyenangkan buat aku.

dengan dia, aku jadi merasa lebih enjoy dan rilex. justru sekarang aku panggil dia dengan panggilan yang sebenarnya bisa dibilang mesra sih tapi aku mah bodo amat. toh dia sudah tahu gimana perasaanku ke dia. mungkin saat ini aku bisa lebih menjadi 'aku' sebagai teman. malahan kl komunikasi secara teman, kayaknya lebih bisa terbuka dan jujur. siapa tahu dengan saling terbuka itu, ada chemestry baru yang lebih dahsyat. who knows. hidung sapa, coba...

Label: